Hadiah Natal
Gabriella K.M.P
Dari kejauhan aku melihat cahaya Bintang
tepat di atas Menara
Menara? Ah tidak, ternyata hanya sebuah
gereja tua
Perlahan kulangkahkan kakiku mendekat ke
sana
Namun. Aku tersentak dan terhenti karena
alasan tak kasat mata
Bolehkan aku datang ke sana? Pantaskah aku
bergabung bersama mereka?
Tanyaku pada hati yang sudah lama tak
kusapa
Hanya desir angin yang terasa
Tapi sekujur tubuhku hampir membeku karenanya
Mendorongku untuk segera berlari mendekat
ke tungku api yang sedang menyala
Menyala karena banyaknya harap orang
disana
Apakah mereka sama sepertiku yang hidup
tanpa asa dan cinta?
Syahdunya pujian yang terdengar telinga
Ditambah riangnya suasana yang tampak
meriah
Mengerakkan kakiku mengikuti tempo menuju ke sana
Kulirik puluhan pasang mata yang tersedia
Terhanyut dalam kehangatan tatapan mata yang
terlihat nyata
Merengkuh segala luka dan piluku yang tak
kunjung sembuh
Kupandang palungan di atas tumpukan jerami
Mesias telah lahir untuk orang-orang
terluka sepertiku
Kasih-Nya yang menyembuhkanku dan dirimu
Inikah hadiah Natal yang kau berikan
padaku?
Engkau yang lahir, aku yang mendapatkan
hadiahnya
Hati yang beranjak lega
Kedamaian yang dalam kebersamaan
Kehangatan dalam setiap pertemuan
Indahnya penerimaan hanpa Penghakiman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar